maling teladan
STOCKHOLM - Awalnya seorang profesor dari sebuah universitas di Swedia hanya pasrah setelah laptopnya tercuri. Tidak disangka, sang maling berbaik hati mengembalikan semua isi laptop melalui sebatang perangkat USB.
"Saya sangat bahagia. Meski ia telah mencuri laptop saya, setidaknya saya yakin ia masih memiliki sisi kemanusiaan," ujar profesor yang tidak ingin disebutkan namanya itu, seperti dilansir melalui Telegraph, Selasa (19/10/2010).
Cerita itu bermula ketika profesor yang sekarang mengajar di Umea University tidak sengaja meninggalkan tas laptopnya di belakang pintu tangga apartemennya. Kala itu ia sedang terburu-buru mengambil cuciannya di ruang laundry. Ketika ia kembali semenit kemudian, tas tersebut telah raib.
Tidak berapa lama, masih di hari yang sama, tas tersebut pun kembali, hanya saja tanpa laptop.
"Tas tersebut muncul tiba-tiba di tempat yang sama, lengkap dengan surat-surat, kertas catatan, kalender dan kartu kredit. Hanya laptop yang absen," ujar profesor tersebut.
Meski sang profesor mengaku senang beberapa barangnya telah kembali dengan selamat, ia menyayangkan laptopnya yang masih tidak ditemukan. Pasalnya, dokumen hasil dan catatan kerja yang telah ia buat selama berpuluh-puluh tahun telah disimpan di dalam laptop tersebut.
Rupanya tidak butuh waktu lama bagi si maling untuk menyadari kesalahannya dan mengerti betapa pentingnya isi laptop tersebut. Seminggu kemudian, si maling mengirimkan sebuah USB stick ke rumah sang profesor. Isinya, dokumen hasil dan catatan kerja sang profesor selama puluhan tahun, yang pastinya membutuhkan waktu berjam-jam untuk memindahkannya.
"Dokumen ini adalah hidup saya, berupa hasil kerja dan rekaman apa saja yang telah terjadi dalam hidup saya selama 10 tahun ini," ucap Profesor itu.
"Saya kini mengerti mengapa setiap gadget yang hilang cukup berharga. Ternyata bukan hanya gadgetnya yang dikhawatirkan, konten di dalamnya memang tidak bisa tergantikan," tandasnya.
- Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya
- belajar dari kupu-kupu
- Belajar Mengasihi Dari Malaikat Kecil
- Perjuangan Hidup Penambang Belerang
- Uang dan waktu
- Nick Vujicic, Pria Yang Hidup Tanpa Kaki dan Tangan
- true story Surat Seorang Ayah Kepada Anaknya yang Sudah Meninggal
- kisah inspiratif orang terkaya ke3 di indonesia
- Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta
- Lanjutkan! (Jangan Kau Berhenti)
- Sisihkan 2-3 menit waktu kalian sebentar utk membaca ini
- kisah nyata yang terjadi di jepang
- Socrates Diperintahkan Meminum Racun karena Mengajarkan Kebenaran
- CINTAILAH CINTA
- Bicara Dengan Bahasa Hati
- tak sesulit yang anda bayangkan
- Ibunda, Kenapa Engkau Menangis
- PELAJARAN SANG KELEDAI
- HARI INI ADALAH ABADI
- menikmati kritik dan celaan
- sayangilah kekasihmu sebelum ini terjadi
- Impian Seluruh Orang Tua
- Renungan Seorang Anak
- keharusan memberi, bukan menerima
- Kisah sebuah guci
- Hargailah Sebutir Nasi
- kapan kita membahagiakan orang tua kita???
- Segala Hal Pasti Butuh Biaya
- menuju kebahagiaan
- Renungan Hidup/a>
- Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos
- Renungan Buat Wanita Jaman Sekarang
- SAAT-SAAT KEMATIAN MENJEMPUT
- renungan di kesunyian malam
- Suami yg sholeh harta yg berharga buat istri
- Perlakukan dengan baik
- Kisah Cinta seorang Anak kepada Orang Tuanya
- Jati diri Kita yang Sebenarnya
- Kenyamanan Bagai Arak Beracun
- Berkorban Itu Indah
- Pengabdian Tanpa Tanda Jasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar